Kontribusi untuk kemajuan bangsa

Kontribusi untuk kemajuan bangsa

Apa tujuan jangka panjang dan arti kepuasan dalam hidup anda? (Menjadi PNS?)

Apa Tujuan Jangka Panjang dan Arti Kepuasan dalam Hidup Anda


Sebelum melangkah lebih jauh, saya memiliki dua pertanyaan penting bagi anda. Pertama, apa tujuan jangka panjang anda? Kedua, Bagaimana anda mendeskripsikan kepuasan dalam hidup? Saya yakin jawaban yang diberikan oleh setiap orang pastinya akan berbeda-beda. 

Namun apabila anda masih bingung dengan jawabannya, jangan kuatir ! Saya akan bantu mengungkapnya melalui tulisan ini.


Saya akan mulai lebih dulu dari pertanyaan kedua yakni “Bagaimana anda mendeskripsikan kepuasan dalam hidup anda?” Saya harap anda dapat menyesuaikan. Ketika mendefinisikan sebuah kepuasan dalam hidup, anda harus bisa membedakannya dengan kesenangan semu/nafsu terlebih dahulu.

Ketika kita memenuhi kesenangan semu/nafsu, kepuasan yang kita terima tidak akan bertahan lama meskipun kita melakukan hal tersebut secara berulang-ulang.

Saya coba berikan contoh kasus sederhana, coba anda bayangkan ketika anda berada dalam kondisi haus ditengah padang gurun.

Kemudian anda membeli segelas air es dari seorang penjual di tengah padang gurun, ketika anda meminum segelas air es tersebut pasti anda merasakan kondisi yang amat sangat senang sekali karena dapat menyembuhkan dahaga.

Selanjutnya coba anda meminum kembali segelas air es tersebut sampai beberapa gelas, kesenangan yang anda peroleh tentunya tidak akan sesenang gelas pertama.

Sama halnya kesenangan semu/nafsu dapat dianalogikan seperti meminum air es pada beberapa gelas berikutnya tidak akan senikmat ketika pada tegukan gelas pertama. Apabila kita melakukan secara berulang-ulang kita tidak akan merasa senang kembali.

Kemudian apakah gelas pertama tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah kepuasan? Tentu saja tidak. Gelas pertama tersebut hanya sebagai kesenangan ketika kebutuhan kita berhasil dipenuhi. Sedangkan kepuasan dapat bernilai secara lebih luas dan tidak dapat disamaratakan nilainya bagi setiap orang. 

Semisal apabila dikaitkan dengan analogi tersebut seperti halnya ada seseorang yang ditengah gurun suka membagi-bagikan air es bagi orang lain yang sedang kehausan. Orang tersebut memiliki kepuasan ketika dapat memberi/bermanfaat bagi oranglain. Kepuasan yang dia terima berasal dari kebahagiaan yang didapat orang lain. 

Kemudian ada juga kepuasan yang apabila dikaitkan dengan analogi tersebut seperti halnya ketika ada seseorang yang merasa puas ketika berada didekat sumber air karena dia akan merasa aman untuk dapat memenuhi kepuasan semunya dalam jangka waktu yang lama.

Orang tersebut memiliki kepuasan hidup ketika mendapat jaminan rasa aman bagi dirinya sendiri. Selanjutnya ada juga seseorang yang memiliki kepuasan yang bertingkat, jadi dia tidak akan merasa berpuas diri sampai berada pada titik aktualisasi diri. 

Melalui analogi yang saya berikan, saya hanya memberikan contoh sederhana sebenarnya yang dapat menentukan dimensi kepuasan yakni pada diri anda sendiri. Diluar sana masih ada banyak sekali tingkat kepuasan dari masing-masing pribadi yang cukup unik bahkan diluar nalar kita sekalipun. 

Tingkat kepuasan jugalah yang menjadi penentu pilihan hidup seseorang, pesan saya jangan sampai nafsu/kesenangan semu yang menjadi penentu pilihan hidup kita.


Apabila sebelumnya kita telah membahas pertanyaan kedua, selanjutnya kita menuju pertanyaan pertama “Apa tujuan jangka panjang anda?”. Saya sengaja membahas kepuasan hidup terlebih dahulu karena kepuasan hidup menjadi penentu/dasar dalam menentukan tujuan jangka panjang kita.

Manusia kodratnya diciptakan memiliki satu tujuan utama yakni beribadah. Kemudian apa hubungannya dengan kepuasan hidup? Apakah kepuasan hidup juga bisa didapat dengan beribadah? Dari berbagai perspektif agama, beribadah tidak melulu soal beribadah di tempat ibadah masing-masing.

Menuntut ilmu, bekerja, berinteraksi sesama manusia dan tidur juga termasuk ibadah. Maka dari itu, ketika kita melakukan segala daya upaya seperti belajar, memperluas jaringan atau bekerja untuk menggapai kepuasan juga tidak melenceng dari tujuan utama hidup kita yakni beribadah. Asalkan kita tidak melakukan pemenuhan kepuasan hidup yang banyak mudharat/keburukannya.

Namun beberapa hal tersebut merupakan sebuah pelengkap, kita juga harus menjalankan kewajiban beribadah untuk mencapai keseimbangan yakni ketenangan dalam hidup.

Selanjutnya mari kita kembali ke pertanyaan pertama, Apa tujuan jangka panjang anda? Mungkin para pembaca ada yang menjawab masuk surga. 😊 Baiklah, tujuan jangka panjang anda baik. Hanya saja masuk surga atau mungkin beberapa perspektif agama mengajarkan reinkarnasi, kedua hal tersebut bukanlah tujuan jangka panjang melainkan tujuan utama kita.

Pada tulisan saya kali ini saya hanya membahas tujuan jangka panjang, boleh juga apabila tujuan jangka panjang untuk menggapai kepuasan hidup kita jadikan sebagai jalan untuk memperoleh tujuan utama (masuk surga atau reinkarnasi).

Sebagai contoh saya ingin menggapai kepuasan dari diri saya sendiri yakni melakukan sesuatu yang bermanfaat dan berdampak besar. Selanjutnya saya memiliki tujuan hidup untuk memenuhi kepuasan tersebut yakni dengan “bermanfaat bagi agama, bangsa, dan lingkungan sekitar”.

Tujuan hidup terkadang hanya rangkuman secara umum, sehingga kita perlu membreakdown secara spesifik menjadi tujuan jangka menengah dan jangka pendek. Akan lebih baik jika kita melakukan beberapa langkah kecil sebelum kita melakukan lompatan besar daripada melakukan lompatan besar namun terengah-engah.

Contoh yang saya berikan pada paragraf sebelumnya merupakan tujuan hidup saya, saya merupakan tipikal orang yang memiliki kepuasan sendiri ketika memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Saya suka terlibat berbagai kegiatan volunteer dan kegiatan sosial. Saya juga suka sekali menularkan berbagai ilmu yang saya dapat kepada orang lain secara Cuma-Cuma atau GRATIS!! 

Saya sangat puas apabila ilmu yang saya tularkan sangat bermanfaat bagi dia. Aneh? Mungkin bagi sebagian orang cukup aneh memang. Namun saya menemui banyak orang seperti saya, dan saya cukup nyaman apabila berada didekat orang yang satu misi dengan saya.

Rasa kepuasan saya juga semakin menjadi-jadi ketika dampak(kebermanfaatan) yang diberikan semakin luas. Hanya saja saya sedang merencanakan kearah tersebut. Hal itulah yang melatarbelakangi saya mengapa ingin menjadi ASN yang notabene dipandang sebelah mata oleh sebagian orang karena pendapatannya kecil. Saya menjadi ASN karena mencari kepuasan hidup yakni memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar. Hanya saja saya juga tetap berusaha mengingatkan diri saya sendiri bahwa kebermanfaatan juga tidak melulu soal jabatan ASN.

Kebermanfaatan juga dapat kita berikan kepada orang lain dari bentuk lain seperti sumbangsih waktu atau sumbangsih finansial. Kebermanfaatan dapat kita wujudkan dalam bentuk sumbangsih waktu contohnya kita alokasikan waktu dan tenaga untuk menularkan ilmu kita ke orang lain. 

Kebermanfaatan juga dapat kita wujudkan dalam bentuk sumbangsih finansial kepada orang lain yang dapat kita wujudkan dalam bentuk lain yang berrmanfaat. Oke sih waktu jadi ASN kita memiliki waktu yang cukup untuk meberikan sumbangsih waktu, kalau untuk sumbangsih finansial bagaimana kita mendapatkannya? Ya berusaha dong, jadikan motivasi untuk mendapatkan sumber pendapatan baru (yang halal tentunya) agar kita bisa memberikan sumbangsih finansial bagi orang lain. 😊

Title : Apa tujuan jangka panjang dan arti kepuasan dalam hidup anda? (Menjadi PNS?)
Description : Apa Tujuan Jangka Panjang dan Arti Kepuasan dalam Hidup Anda Sebelum melangkah lebih jauh, saya memiliki dua pertanyaan penting bagi anda. ...

2 Responses to "Apa tujuan jangka panjang dan arti kepuasan dalam hidup anda? (Menjadi PNS?)"

  1. Dadi penyanyi lah gan. Kan hobimu dance dan menyanyi. Ini buktinya:

    https://s20.postimg.org/bl7lklxz1/Untitled.png

    BalasHapus
  2. ditunggu posting selanjutnya..
    salam, pembaca setia blog ardhy

    BalasHapus