Kontribusi untuk kemajuan bangsa

Kontribusi untuk kemajuan bangsa

Learning Mandarin Hanzi : Not as Difficult as We Imagined

Saya tipikal orang yang sangat suka sekali membaca buku-buku literasi baik yang bersumber dari percetakan lokal maupun luar negeri. Apa yang seperti pepatah sampaikan bahwa membaca buku merupakan jendela dunia, menurut saya memang benar adanya. Sebagai contoh, kita dapat memahami dan mempelajari terkait cara pandang penulis di belahan dunia lain hanya dengan membaca buku yang telah ia tuliskan. Sedangkan modal utama yang saya miliki yakni cukup dengan mengasah kemampuan bahasa asing saya. Bahasa asing yang pertama kali saya pelajari adalah bahasa inggris, bahasa tersebut mudah untuk dipelajari karena menggunakan aksara yang sama dengan bahasa indonesia. Selain itu, sebagian besar sumber literasi luar negeri juga menggunakan bahasa inggris.
Setelah memasuki masa SMA, saya diperkenalkan bahasa baru yang cukup awam bagi saya yakni melalui mata pelajaran bahasa mandarin. SMA Negeri 4 Surakarta memilih memilih untuk mengajarkan bahasa mandarin karena bahasa mandarin merupakan bahasa perekonomian dunia. Selain itu, bahasa mandarin juga merupakan bahasa dengan jumlah penutur terbanyak setelah bahasa inggris. Melalui informasi tersebut membuat saya semakin tertarik untuk mempelajari bahasa mandarin untuk memperkaya kemampuan literasi saya.
Saya mempelajari bahasa mandarin selama 3 tahun, kalau dibandingkan dengan bahasa inggris, nilai bahasa mandarin saya selalu lebih unggul dari bahasa inggris. Selama 3 tahun tersebut, saya hanya bisa mengartikan arti dari suatu kalimat ketika ditulis melalui huruf alphabet, bukan melalui hanzi. Oleh karena itu saya tertarik untuk mempelajari lebih jauh bagaimana dapat membaca huruf hanzi secara lancar.
Pada akhir tahun 2016, setelah saya menonton video singkat di website TED, saya menjadi terilhami kembali untuk mempelajari huruf hanzi menggunakan metode belajar yang ditemukan oleh Shaolan Shueh. Metode belajar bahasa mandarin yang diajarkan oleh Shaolan Shueh ini diberi nama "Chineasy". Tujuannya agar seseorang lebih mudah ketika ingin belajar membaca hanzi bahasa mandarin. Menurut Shueh, hingga saat ini terdapat 20.000 aksara hanzi yang memiliki bentuk, arti dan pengucapan yang berbeda. Secara basic, 20.000 aksara hanzi tersebut merupakan gabungan 1000 aksara hanzi dasar. Sedangkan untuk membaca koran, website dan buku cukup dilakukan dengan mempelajari 200 aksara hanzi saja. Pada dua gambar diatas merupakan bentuk metode yang diajarkan dalam "Chineasy", dimana setiap simbol hanzi mandarin dapat diubah kedalam bentuk gambar yang lebih mendekati. Melalui metode tersebut, belajar hanzi mandarin tidak sesulit yang kita bayangkan! By this methode, learning mandarin hanzi not as difficult as we imagined!
Title : Learning Mandarin Hanzi : Not as Difficult as We Imagined
Description : Saya tipikal orang yang sangat suka sekali membaca buku-buku literasi baik yang bersumber dari percetakan lokal maupun luar negeri. Apa y...

0 Response to "Learning Mandarin Hanzi : Not as Difficult as We Imagined"

Posting Komentar